Penerapan manajemen strategik di dalam perusahaan mempunyai manfaat
langsung maupun tak langsung terhadap setiap aspek perusahaan, terutama ke
dalam kinerja aspek keuangan dan bisnis. Secara umum manfaat yang diperoleh
perusahaan dalam menerapkan manajemen strategik adalah sebagai berikut:
- Meningkatkan
performasi perusahaan, baik dalam hal profitabilitas maupun keberhasilan
lainnya. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa perusahaan yang menggunakan
konsep manajemen strategik mempunyai profitabilitas (lebih menguntungkan)
dan keberhasilan, yang lebih besar dari perusahaan yang tidak menggunakan.
- Memperbaiki
proses manajemen, dan partisipasi di dalam organisasi seperti:
- Mendorong
bawahan untuk terlibat dalam perencanaan dan membantu memonitor serta
membuat peramalan dalam perencanaan.
- Proses
manajemen lebih baik karena melibatkan interaksi kelompok yang variatif
dan didasarkan kepada spesialisasi dari anggota kelompok dalam membuat
pilihan.
- Mereduksi
‘gap’ (kesenjangan/ celah) dan ‘overlap’ (tumpang tindih) dari aktivitas
individu dan kelompok dengan mengklarifikasi formasi strategi.
- Merepresentasikan
kerangka untuk memperbaiki koordinasi dan pengendalian aktivitas.
- Mengintegrasikan
sikap individu terhadap usaha keseluruhan perusahaan.
- Alokasi
waktu dan sumberdaya yang lebih efisien untuk mengidentifikasi peluang.
- Memperbaiki
pengambilan keputusan, seperti:
- Keputusan
utama untuk dukungan terbaik dalam mencapai tujuan.
- Minimalisasi
dampak dari kondisi dan perubahan yang merugikan.
- Lebih
peduli dengan parameter yang membatasi pilihan yang ada sehingga membuat
mereka lebih memungkinkan menerima keputusan yang ada.
- Memperbaiki
sikap, disiplin, dan motivasi individu di dalam organisasi, seperti:
- Meningkatkan
disiplin dalam mengelola bisnis.
- Mendorong
sikap untuk berubah sesuai visi dan rnisi perusahaan.
- Mengerjakan
basis untuk tanggung jawab individu.
- Meningkatkan
motivasi dan produktivitas karyawan dengan melibatkan mereka dalam proses.
- Pendekatan
kooperatif, terintegrasi dan bersemangat untuk menangani masalah dan
peluang.
- Memperbaiki
antisipasi dan kepedulian terhadap masa depan dan peluang yang terjadi:
- Mendorong
berpikir ke depan.
- Dapat
mengidentifikasi , prioritas dan eksploitasi peluang.
Terlepas dari manfaat yang diperoleh, manajemen strategik yang pada
beberapa perusahaan melibatkan partisipasi seluruh organisasi dan mewakili
aspirasi yang ada dalam organisasi, ada risiko yang timbul sebagai konsekuensi
dari penerapan manajemen strategik di dalam perusahaan walaupun relatif tidak
signifikan. Beberapa risiko yang (mungkin) timbul, terutama untuk manajer,
antara lain adalah: waktu manajer tersita dalam proses manajemen strategik
sehingga bisa memengaruhi tugas dan tanggung jawabnya secara operasional; pada
beberapa perusahaan, penyusun strategi tidak (kurang) terlibat dalam
irnplementasi sehingga mengurangi tanggung jawab mereka dalam keputusan; dan
memerlukan pelatihan dalam manajemen strategik untuk mengantisipasi ketidaksesuaian
dengan bawahannya. Dengan mengatasi risiko yang timbul di atas, diharapkan
strategi dapat diimplementasikan dengan baik, sehingga fenomena ‘strategi hanya
merupakan pajangan’ dapat dihindari.
ATAU
STRATEGI LAINNYA :
-
Pertahanan Bersaing Mencoba untuk produk yang menjadi “Andalan Utama Yang
Baru” dan tidak berkonsentrasi pada perbaikan keberhasilan produk
yang sudah ada Mengambil
langkah positif dan proaktif untuk menguasai manajer kunci ahli teknik
profesional yang selalu diikutsertakan dalam pembentukan keberhasilan
perusahaan
-
Perencanaan dan Studi
Usaha
Perencanaan dan studi lapangan selalu diperlukan setiap kali kita ingin
menjalankan sebuah usaha. Tidak peduli seberapa besar atau kecil sebuah usaha,
perencanaan dan studi lapangan adalah sebuah hal yang mutlak. Hal yang sering
terjadi adalah kegagalan sebuah usaha karena lemah pada perencanaan dan studi
lapangan. Warnet, adalah sebuah usaha yang terlihat sederhana namun
kenyataannya mulai dari perencanaan hingga pengelolaan warnet ternyata menuntut
konsentrasi yang tinggi dari pelaku usaha warnet.
Studi Lapangan
Yang mana duluan, Perencanaan atau studi lapangan? Saya menyarankan supaya yang
dilakukan adalah studi lapangan. Kita mulai dengan lokasi. Kita harus
menentukan kriteria sebuah lokasi yang memenuhi syarat sebagai tempat yang
sesuai untuk mendirikan sebuah warnet. mis:
- Carilah
lokasi yang mudah diakses oleh calon pelanggan anda. Lokasi yang dilewati
kendaraan umum atau tidak jauh dari akses kendaraan umum.
- Perhatikan
di sekitar lokasi tersebut apakah terdapat komplek pemukiman penduduk,
sekolah/universitas, Bank, Perkantoran, mini market. Kemampuan ekonomi
adalah faktor yang menentukan. Sebuah lokasi yang terdapat faktor-faktor
yang disebutkan di atas menunjukkan potensi sebuah lokasi untuk mendirikan
warnet.
- Tersedia
tempat parkir minimal bagi mereka yang menggunakan kendaraan sepeda motor.
Jika tersedia tempat untuk parkir mobil akan lebih bagus.
- Bagaimana
kondisi lokasi ketika malam hari? Apakah cukup terang? Ingatlah bahwa
warnet umumnya beroperasi hingga malam hari, lokasi yang gelap akan
membuat warnet anda tidak menarik dikunjungi.
- Cobalah
mencari informasi tentang kondisi keamanan lokasi tersebut, jika tingkat
keamanan lokasi tersebut rendah kemungkinan anda perlu biaya tambahan
untuk faktor keamanan dan biaya asuransi.
Bagaimana
jika di lokasi tersebut sudah ada atau banyak warnet? Jika sudah banyak warnet
di lokasi tersebut, maka sebaiknya carilah lokasi lain. Kecuali warnet yang
anda dirikan memiliki sebuah keunggulan dibanding warnet lain, maka mendirikan
sebuah warnet di lokasi dimana sudah banyak terdapat warnet (bahkan hingga
berderet-deret warnet semua) cenderung akan memancing persaingan yang tidak
sehat.
Jika lokasi ideal (atau mendekati ideal) sudah didapatkan, maka kita lanjutkan
dengan melakukan perencanaan usaha.
Perencanaan Usaha / Business Plan
Setelah studi lapangan selesai dan sudah terbayang model usaha yang sesuai,
maka rencanakanlah besar investasi yang diperlukan, jangka waktu investasi akan
kembali, perkiraan besar keuntungan, biaya operasional, tenaga kerja, hingga
model promosi. Semuanya harus dengan perencanaan terlebih dahulu.
Rumusan umum dalam melakukan perencanaan usaha adalah sesederhana menghitung
biaya investasi (capex), biaya operasional (opex), prediksi penghasilan
kotor(bruto) dan bersih (netto), Waktu Titik Impas Investasi (Break Even Point)
. Misalkan titik impas direncanakan adalah 2 tahun (=24 bulan) , maka
rumusannya adalah sbb:
Bruto – (Opex + (capex/24)) = Netto
disini
- Bruto
= penghasilan kotor selama 24 bulan
- Opex
= biaya operasional bulanan (rata-rata)
- capex
= biaya investasi
- netto
= penghasilan bersih.
Ini
adalah rumusan yang paling sederhana. Jika ingin rumusan yang lebih rumit kita
bisa melakukan apa yang dikenal sebagai menghitung IRR (investment return
ratio) untuk mengetahui apakah investasi yang kita lakukan termasuk yang
menguntungkan atau tidak. Sebuah perhitungan yang rumit sudah memasukkan
faktor-faktor seperti bunga bank, depresiasi dan inflasi. Perhitungan yang
rumit ini dianjurkan jika investasi yang dilakukan sudah bernilai besar dan
melibatkan pihak bank.
Ada dua pendekatan yang bisa kita gunakan dalam melakukan perencanaan usaha,
yaitu berdasarkan nilai investasi atau berdasarkan kapasitas usaha yang
diinginkan. Berdasarkan nilai investasi biasanya dilakukan jika modal yang
tersedia sudah dipatok pada nilai tertentu. Mis: si A memiliki uang senilai Rp
70 juta dan dia ingin membuat warnet berdasarkan uang yang dimilikinya. Sedang
berdasarkan kapasitas, si A merencanakan untuk membuat warnet dengan kapasitas
20 PC di sebuah lokasi yang sesuai dengan keinginannya. Kedua cara ini sah-sah
saja digunakan tergantung modal ataupun keinginan anda. Tentu saja, sesuaikan
rencana dengan konsep dan pasar yang dituju.
SUMBER