Sabtu, 24 November 2012

Pengembangan Usaha


Pengembangan usaha berdasarkan hasil penilaian Javlec, terdapat beberapa permasalahan dalam usaha ekonomi masyarakat. Pertama, keterbatasan akses masyarakat dalam pendanaan, informasi dan pasar. Kedua, relatif masih rendahnya kapasitas SDM dan kelembagaan usaha masyarakat. Ketiga, masih rendahnya produktifitas usaha masyarakat.
Permasalahan tersebut perlu diatasi dengan sebuah program yang berupaya meminimalisir hambatan-hambatan yang ada di dalam pengembangan usaha ekonomi masyarakat. Untuk itu Javlec memprakarsai tiga fokus program berikut:

Peningkatan Akses

Program ini ditujukan untuk mengurangi keterbatasan akses masyarakat yang mencakup akses pendanaan, informasi pasar, dan pengembangan bisnis masyarakat. Beberapa program yang akan dilakukan dalam lingkup fokus program ini adalah:
  1. Fasilitasi pendanaan bagi usaha ekonomi masyarakat
  2. Fasilitasi distribusi informasi dalam rangka pengembangan usaha ekonomi masyarakat
  3. Fasilitasi proses-proses intermediasi bisnis produk usaha ekonomi masyarakat
  4. Fasilitasi pengembangan basis data produk dan informasi pasar

Peningkatan Kapasitas

Program ini ditujukan untuk peningkatan kapasitas baik personal maupun organisasi dalam rangka pengembangan usaha ekonomi masyarakat. Beberapa program yang akan dilakukan dalam lingkup fokus program ini adalah:
  1. Fasilitasi peningkatan kapasitas SDM, kelembagaan CBO dan BSO dalam pengelolaan dan peningkatan kinerja usaha ekonomi masyarakat
  2. Fasilitasi peningkatan kapasitas dalam penguasaan teknologi dan ketrampilan

Peningkatan Produktifitas Usaha Masyarakat

Program ini ditujukan untuk meningkatkan produktifitas usaha ekonomi masyarakat sekaligus perluasan skala usahanya. Beberapa program yang akan dilakukan dalam lingkup fokus program ini adalah:
  1. Fasilitasi pengembangan usaha mikro
  2. Fasilitasi berbagai upaya peningkatan produktifitas usaha ekonomi masyarakat


Sumber : google

Manajemen dan Strategi Pengelolaan Usaha


Penerapan manajemen strategik di dalam perusahaan mempunyai manfaat langsung maupun tak langsung terhadap setiap aspek perusahaan, terutama ke dalam kinerja aspek keuangan dan bisnis. Secara umum manfaat yang diperoleh perusahaan dalam menerapkan manajemen strategik adalah sebagai berikut:
  • Meningkatkan performasi perusahaan, baik dalam hal profitabilitas maupun keberhasilan lainnya. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa perusahaan yang menggunakan konsep manajemen strategik mempunyai profitabilitas (lebih menguntungkan) dan keberhasilan, yang lebih besar dari perusahaan yang tidak menggunakan.
  • Memperbaiki proses manajemen, dan partisipasi di dalam organisasi seperti:
  1. Mendorong bawahan untuk terlibat dalam perencanaan dan membantu memonitor serta membuat peramalan dalam perencanaan.
  2. Proses manajemen lebih baik karena melibatkan interaksi kelompok yang variatif dan didasarkan kepada spesialisasi dari anggota kelompok dalam membuat pilihan.
  3. Mereduksi ‘gap’ (kesenjangan/ celah) dan ‘overlap’ (tumpang tindih) dari aktivitas individu dan kelompok dengan mengklarifikasi formasi strategi.
  4. Merepresentasikan kerangka untuk memperbaiki koordinasi dan pengendalian aktivitas.
  5. Mengintegrasikan sikap individu terhadap usaha keseluruhan perusahaan.
  6. Alokasi waktu dan sumberdaya yang lebih efisien untuk mengidentifikasi peluang.
  • Memperbaiki pengambilan keputusan, seperti:
  1. Keputusan utama untuk dukungan terbaik dalam mencapai tujuan.
  2. Minimalisasi dampak dari kondisi dan perubahan yang merugikan.
  3. Lebih peduli dengan parameter yang membatasi pilihan yang ada sehingga membuat mereka lebih memungkinkan menerima keputusan yang ada.
  • Memperbaiki sikap, disiplin, dan motivasi individu di dalam organisasi, seperti:
  1. Meningkatkan disiplin dalam mengelola bisnis.
  2. Mendorong sikap untuk berubah sesuai visi dan rnisi perusahaan.
  3. Mengerjakan basis untuk tanggung jawab individu.
  4. Meningkatkan motivasi dan produktivitas karyawan dengan melibatkan mereka dalam proses.
  5. Pendekatan kooperatif, terintegrasi dan bersemangat untuk menangani masalah dan peluang.
  • Memperbaiki antisipasi dan kepedulian terhadap masa depan dan peluang yang terjadi:
  1. Mendorong berpikir ke depan.
  2. Dapat mengidentifikasi , prioritas dan eksploitasi peluang.
Terlepas dari manfaat yang diperoleh, manajemen strategik yang pada beberapa perusahaan melibatkan partisipasi seluruh organisasi dan mewakili aspirasi yang ada dalam organisasi, ada risiko yang timbul sebagai konsekuensi dari penerapan manajemen strategik di dalam perusahaan walaupun relatif tidak signifikan. Beberapa risiko yang (mungkin) timbul, terutama untuk manajer, antara lain adalah: waktu manajer tersita dalam proses manajemen strategik sehingga bisa memengaruhi tugas dan tanggung jawabnya secara operasional; pada beberapa perusahaan, penyusun strategi tidak (kurang) terlibat dalam irnplementasi sehingga mengurangi tanggung jawab mereka dalam keputusan; dan memerlukan pelatihan dalam manajemen strategik untuk mengantisipasi ketidaksesuaian dengan bawahannya. Dengan mengatasi risiko yang timbul di atas, diharapkan strategi dapat diimplementasikan dengan baik, sehingga fenomena ‘strategi hanya merupakan pajangan’ dapat dihindari.
ATAU STRATEGI LAINNYA :

-        Pertahanan Bersaing Mencoba untuk produk yang menjadi “Andalan Utama Yang Baru” dan tidak berkonsentrasi  pada perbaikan keberhasilan produk yang sudah ada Mengambil langkah positif dan proaktif untuk menguasai manajer kunci ahli teknik profesional yang selalu diikutsertakan dalam pembentukan keberhasilan perusahaan 
-    


Perencanaan dan Studi Usaha
Perencanaan dan studi lapangan selalu diperlukan setiap kali kita ingin menjalankan sebuah usaha. Tidak peduli seberapa besar atau kecil sebuah usaha, perencanaan dan studi lapangan adalah sebuah hal yang mutlak. Hal yang sering terjadi adalah kegagalan sebuah usaha karena lemah pada perencanaan dan studi lapangan. Warnet, adalah sebuah usaha yang terlihat sederhana namun kenyataannya mulai dari perencanaan hingga pengelolaan warnet ternyata menuntut konsentrasi yang tinggi dari pelaku usaha warnet.


Studi Lapangan
Yang mana duluan, Perencanaan atau studi lapangan? Saya menyarankan supaya yang dilakukan adalah studi lapangan. Kita mulai dengan lokasi. Kita harus menentukan kriteria sebuah lokasi yang memenuhi syarat sebagai tempat yang sesuai untuk mendirikan sebuah warnet. mis:
  1. Carilah lokasi yang mudah diakses oleh calon pelanggan anda. Lokasi yang dilewati kendaraan umum atau tidak jauh dari akses kendaraan umum.
  2. Perhatikan di sekitar lokasi tersebut apakah terdapat komplek pemukiman penduduk, sekolah/universitas, Bank, Perkantoran, mini market. Kemampuan ekonomi adalah faktor yang menentukan. Sebuah lokasi yang terdapat faktor-faktor yang disebutkan di atas menunjukkan potensi sebuah lokasi untuk mendirikan warnet.
  3. Tersedia tempat parkir minimal bagi mereka yang menggunakan kendaraan sepeda motor. Jika tersedia tempat untuk parkir mobil akan lebih bagus.
  4. Bagaimana kondisi lokasi ketika malam hari? Apakah cukup terang? Ingatlah bahwa warnet umumnya beroperasi hingga malam hari, lokasi yang gelap akan membuat warnet anda tidak menarik dikunjungi.
  5. Cobalah mencari informasi tentang kondisi keamanan lokasi tersebut, jika tingkat keamanan lokasi tersebut rendah kemungkinan anda perlu biaya tambahan untuk faktor keamanan dan biaya asuransi.
Bagaimana jika di lokasi tersebut sudah ada atau banyak warnet? Jika sudah banyak warnet di lokasi tersebut, maka sebaiknya carilah lokasi lain. Kecuali warnet yang anda dirikan memiliki sebuah keunggulan dibanding warnet lain, maka mendirikan sebuah warnet di lokasi dimana sudah banyak terdapat warnet (bahkan hingga berderet-deret warnet semua) cenderung akan memancing persaingan yang tidak sehat.
Jika lokasi ideal (atau mendekati ideal) sudah didapatkan, maka kita lanjutkan dengan melakukan perencanaan usaha.

Perencanaan Usaha / Business Plan
Setelah studi lapangan selesai dan sudah terbayang model usaha yang sesuai, maka rencanakanlah besar investasi yang diperlukan, jangka waktu investasi akan kembali, perkiraan besar keuntungan, biaya operasional, tenaga kerja, hingga model promosi. Semuanya harus dengan perencanaan terlebih dahulu.
Rumusan umum dalam melakukan perencanaan usaha adalah sesederhana menghitung biaya investasi (capex), biaya operasional (opex), prediksi penghasilan kotor(bruto) dan bersih (netto), Waktu Titik Impas Investasi (Break Even Point) . Misalkan titik impas direncanakan adalah 2 tahun (=24 bulan) , maka rumusannya adalah sbb:

Bruto – (Opex + (capex/24)) = Netto
disini
  • Bruto = penghasilan kotor selama 24 bulan
  • Opex = biaya operasional bulanan (rata-rata)
  • capex = biaya investasi
  • netto = penghasilan bersih.
Ini adalah rumusan yang paling sederhana. Jika ingin rumusan yang lebih rumit kita bisa melakukan apa yang dikenal sebagai menghitung IRR (investment return ratio) untuk mengetahui apakah investasi yang kita lakukan termasuk yang menguntungkan atau tidak. Sebuah perhitungan yang rumit sudah memasukkan faktor-faktor seperti bunga bank, depresiasi dan inflasi. Perhitungan yang rumit ini dianjurkan jika investasi yang dilakukan sudah bernilai besar dan melibatkan pihak bank.

Ada dua pendekatan yang bisa kita gunakan dalam melakukan perencanaan usaha, yaitu berdasarkan nilai investasi atau berdasarkan kapasitas usaha yang diinginkan. Berdasarkan nilai investasi biasanya dilakukan jika modal yang tersedia sudah dipatok pada nilai tertentu. Mis: si A memiliki uang senilai Rp 70 juta dan dia ingin membuat warnet berdasarkan uang yang dimilikinya. Sedang berdasarkan kapasitas, si A merencanakan untuk membuat warnet dengan kapasitas 20 PC di sebuah lokasi yang sesuai dengan keinginannya. Kedua cara ini sah-sah saja digunakan tergantung modal ataupun keinginan anda. Tentu saja, sesuaikan rencana dengan konsep dan pasar yang dituju.



SUMBER