1.1 Profil Singkat Perusahaan
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. merupakan salah satu
perusahaan mie instant dan makanan olahan terkemuka di Indonesia yang menjadi
salah satu cabang perusahaan yang dimiliki oleh Salim Group. Visi dan Misi PT
Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.
Visi dan misi yang ditunjukan oleh PT Indofood CBP Sukses
Makmur Tbk. adalah realistik, spesifik, dan meyakinkan yang merupakan
penggambaran citra, nilai, arah dan tujuan untuk masa depan perusahaan.
Visi PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. adalah “Menjadi
perusahaan yang dapat memenuhi kebutuhan pangan dengan produk bermutu,
berkualitas, aman untuk dikonsumsi dan menjadi pemimpin di industri makanan”.
Misi yang ingin dicapai oleh PT Indofood CBP Sukses Makmur
Tbk. adalah “Menjadi perusahaan transnasional yang dapat membawa nama Indonesia
di bidang industri makanan”.
Aspek Kepemilikan
1. Manajer Umum (General Manager)
1. Manajer Umum (General Manager)
Manejer utama mempunyai wewenang tertinggi perusahaan yang
bertanggung jawab atas berlangsungnya segala kegiatan perusahaan meliputi
memimpin mengatur, membimbing dan mengarahkan organisasi perusahaan, dimana
kegiatan tersebut untuk mencapai prestasi yang tinggi dalam menghasilkan
produk-produk berkualitas dengan jaminan sistem mutu yang selalu terjaga dan
dilaksanakan secara konsisten.
2. Manajer Pabrik (Factory Manager)
Manajer pabrik bertugas dan bertanggung jawab dalam
mengatur dan mengawasi kegiatan yang berhubungan dengan produksi dan mengambil
tindakan untuk kelancaran jalannya proses produksi. Selain itu manajer pabrik
memiliki tugas dan tanggung jawab:
(1) Merencanakan, mengkoordinasi, mengarahkan dan mengendalikan kegiatan manufacturing yang meliputi PPIC, produksi, teknik purchasing dan gudang untuk memperlancar proses pencapaian sasaran perusahaan baik jangka pendek maupun jangka panjang.
(2) meningkatkan usaha dalam bidang peningkatan mutu produk, produktifitas kerja dan pengendalian biaya operasional secara
kontinu.
(3) Mengatur dan mengendalikan proses manufacturing sesuai dengan standar yang ditentukan.
(1) Merencanakan, mengkoordinasi, mengarahkan dan mengendalikan kegiatan manufacturing yang meliputi PPIC, produksi, teknik purchasing dan gudang untuk memperlancar proses pencapaian sasaran perusahaan baik jangka pendek maupun jangka panjang.
(2) meningkatkan usaha dalam bidang peningkatan mutu produk, produktifitas kerja dan pengendalian biaya operasional secara
kontinu.
(3) Mengatur dan mengendalikan proses manufacturing sesuai dengan standar yang ditentukan.
a. Supervisor Produksi (Production Supervisor)
Supervisor produksi bertugas menyempurnakan organisasi,
prosedur dan sistem kerja guna pencapaian kondisi kerja yang mantap, sehat dan
aman dalam semua aspek. Menyediakan kebutuhan sarana dan fasilitas kerja sesuai
dengan persyaratan.
b. Manajer Teknik (Manager Technical)
Manajer teknik bertugas merencanakan, mengkoordinasi dan
mengendalikan kegiatan teknik sehingga dapat menjamin kelancaran operasional
mesin produksi dan sarana penunjang. Membuat perencanaan kerja yang
diselaraskan dengan tujuan manajemen khususnya dalam kegiatan yang menyangkut
teknik. Menjaga pelakanaan perawatan dan perbaikan mesin.
c. Manajer Gudang (Warehouse Manager)
Manajer gudang bertugas merencanakan dan mengendalikan
kegiatan pergudangan sehingga tercapai tujuan utamanya, diantaranya: keamanan,
keakurasian jumlah dan kebutuhan barang yang dikelola, dengan melaksanakan
sistem dan prosedur yang telah ditetapkan manajemen. Menerapkan prosedur kerja,
termasuk syarat-syarat keselamatan dan kesehatan kerja (K3) untuk menjaga dan
memelihara semua aset perusahaan berupa aset tetap atau aset tidak tetap.
Menjaga kelancaran dan pelaksanaan semua kegiatan arus transaksi barang melalui
penentuan tata letak gudang serta penunjang tenaga pelaksana, agar tercapai
pemanfaatan fasilitas dan optimalisasi tenaga kerja.
d. Supervisor PPIC
Supervisor ini bertugas merencanakan jadwal produksi dan mengendalikan
pengadaan bahan baku (Raw Material)/RM dan barang jadi (Finish Good)/FG.
Merencanakan kedatangan RM untuk menunjang kelancaran proses produksi sesuai
jadwal yang telah dibuat. Membuat jadwal produksi berdasarkan Confirmed Weekly
Order (CWO) yang diterima. Memantau tingkat persediaan dari gudang RM maupun FG
sehingga standard an persediaan penyangga tetap terjaga.
3. Manajer Pengembangan dan Pengawasan Mutu Produk (Branch Process Development and Quality Control Manager)
3. Manajer Pengembangan dan Pengawasan Mutu Produk (Branch Process Development and Quality Control Manager)
Manajer PDQC bertugas dan bertanggung jawab dalam memeriksa
bahan baku, bahan tambahan, produk jadi, dan bahan pengemas. Mengawasi analisa
kualitas produksi, bertanggung jawab atas kelengkapan laboratorium untuk
analisa dan pengembangan
produk. Selain itu BPDQC bertugas dan bertanggung jawab:
(1) Mengendalikan semua kegiatan departemen PDQC dalam aspek proses
pengendalian mutu untuk menjamin kelangsungan aktifitas perusahaan. (2)
Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan GLP dan Kalibrasi di laboratorium serta
GNP dan HACCP diproses produksi. (3) Mengendalikan semua kegiatan pengendalian
mutu pada proses awal pengawasan mutu dan hasil pengawasan serta pengembangan
produk. (4) Mengatur dan merencanakan kerja, kebutuhan kerja tenaga kerja, alat
bantu dan fasilitas kerja selama masih dalam batas-batas standar baku yang
diselaraskan dengan rencana manajemen. (5) Menilai/mengevaluasi kerja staff
departemen PDQC.
a. Supervisor Pengawasan Mutu Proses (Quality Control Process Supervisor)
Supervisor pengawasan mutu proses bertugas membantu BPDQC
dalam hal sistem pengendalian mutu proses produksi. Memantau &
mengendalikan kualitas proses produksi dan produk jadi, sesuai standar mutu
yang ditetapkan. Memantau pekerjaan QC Process Section Spv & bagian
administrasi. Melakukan perbaikan mutu dan cost reduction serta penangan
terhadap complaint produk. Menyediakan bahan kimia dan cost peralatan untuk
kebutuhan analisis.
b. Supervisor Pengawasan Mutu Bahan Baku/Produk Jadi (Quality Control Raw
Material/
Finished Gd Supervisor) Supervisor pengawasan mutu bahan baku/produk jadi bertugas membantu BPDQC dalam
dalam hal pengendalian mutu RM & FG serta pengembangan proses produksi.
Melakukan pengawasan secara langsung terhadap proses Incoming Quality Control
(IQC), Outgoing Quality Control (OQC) yang meliputi koordinasi tugas QC Field
RM & FG serta pelaksanaan penerbitan hasil analisa IQC dan OQC sehingga
aktivitas kerja bisa berjalan lancar. Melakukan koordinasi tugas IQ RM &
FG, OQC RM & FG serta mengembangkan proses. Menjaga kelancaran tugas
penerimaan RM/FG dan OQC RM/FG. Mengawasi pelaksaan GMP HACCP dan SOP pada
pergudangan. Mewakili BPDQC jika tidak ada. Memantau, mengevaluasi standar mutu
yang telah ditetapkan.
4. Manajer Keuangan (Finance and Accounting Manager)
Manajer keuangan bertugas dan bertanggung jawab
merencanakan, menyiapkan budget dan planning (AOP) untuk menetukan tujuan yang
harus dicapai. Memonitor kegiatan operasional dalam hal aspek financial supaya
sejalan dengan AOP. Menandatangai bank instrument (Cheque, transfer bank)
sesuai dengan batasan yang ditetapkan perusahaan. Verifikasi setiap pengeluaran
biaya ataupun pembelian aset dan penggunaan dana lainnya sesuai dengan
batasan yang ditetapkan oleh perusaaan. Menetapkan pelaksanaan sistem dan
prosedur yang berkaitan dengan keuangan.
a. Supervisor Keuangan (Finance Supervisor)
Supervisor keuangan bertugas membantu FAM dalam menjalankan
fungsi treasury & Controllership.
b. Supervisor Pengontrol Pembiayaan (Cost Control Supervisor)
Supervisor pengontrol pembiayaan bertugas memonitor project
cost. Biasanya cost control tidak menyusun budget karena budget sudah
ditentukan di awal sebelum project dimulai. Budget sudah disiapkan oleh
perusahaan, dan tugas cost controler adalah memonitor penggunaannya.
c. Supervisor Akunting (Accounting Supervisor)
Supervisor akunting bertugas melaksanakan tugas verifikasi
dan kontrol untuk setiap pengeluaran. Mengkoordinir setiap kegiatan pencatatan
transaksi paerusahaan secara up to date. Melaksanakan pembayaran pajak dan
laporan pajak sesuai ketentuan pemerintah.
5. Manajer Peronalia (Branch Personnel Manager)
5. Manajer Peronalia (Branch Personnel Manager)
Manajer personalia memiliki fungsi merencanakan,
mengkordinir, mengarahkan dan mengendalikan kegiatan kepersonaliaan yang
meliputi hubungan industrial, administrasi kepegawaian,
keamanan, kehumasan, dan pelayanan umum untuk mendukung proses pencapain tujuan perusahaan baik jangka pendek maupun jangka panjang. Selain itu manajer personalia memiliki tugas dan tanggung jawab menciptakan hubungan industrial yang harmonis untuk mencapai ketenangan industrial (ketenangan kerja dan ketenangan usaha) dilingkungan perusahaan. Menyelenggarakan syarat-syarat dan kondisi kerja dalam rangka mewujudkan hak dan kewajiban karyawan dan administrasi kepegawaian secara tepat sebagai syarat untuk meningktkan produktifitas kerja yang optimal. Memberikan dukungan dan pelayanan kepada seluruh pihak agar dapat mencapai standar kerja secara optimal. Membuat analisa pengembangan organisasi secara berkala dan secara aktif ikut mendukung kegiatan-kegiatan pengembangan mutu/Total Quality Management (TQM). Turut serta melaksanakan program HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point).
keamanan, kehumasan, dan pelayanan umum untuk mendukung proses pencapain tujuan perusahaan baik jangka pendek maupun jangka panjang. Selain itu manajer personalia memiliki tugas dan tanggung jawab menciptakan hubungan industrial yang harmonis untuk mencapai ketenangan industrial (ketenangan kerja dan ketenangan usaha) dilingkungan perusahaan. Menyelenggarakan syarat-syarat dan kondisi kerja dalam rangka mewujudkan hak dan kewajiban karyawan dan administrasi kepegawaian secara tepat sebagai syarat untuk meningktkan produktifitas kerja yang optimal. Memberikan dukungan dan pelayanan kepada seluruh pihak agar dapat mencapai standar kerja secara optimal. Membuat analisa pengembangan organisasi secara berkala dan secara aktif ikut mendukung kegiatan-kegiatan pengembangan mutu/Total Quality Management (TQM). Turut serta melaksanakan program HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point).
a. Supervisor Hubungan Industri (Industrial Relations Supervisor)
Supervisor ini bertugas membantu atasan dalam perencanaan,
mengkoordinir dan melaksanakan kegiatan hubungan industrial untuk mencapai
tingkat ketenangan industrial yang optimal.
b. Supervisor Administrasi dan Gaji (Administration and Wages Supervisor)
Supervisor ini bertugas membantu atasan dalam perencanaan,
mengkoordinasi, dan melaksanakan kegiatan administrasi kepegawaian dan
pengupahan/jaminan sosial sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
c. Supervisor Jasa dan Layanan Umum (General Affair and Service Supervisor)
Supervisor ini bertugas membantu atasan dalam perencanaan,
pengkoordinasian dan pelaksanaan kegiatan pelayanan umum, pelayanan khusus dan
perijinan perusahaan sesuai ketentuan.
d. Supervisor Keamanan (Security Supervisor)
Supervisor ini bertugas membantu atasan dalam perencanaan,
mengkoordinasi dan melaksanakan kegiatan pengamanan, penertiban pabrik,
lingkungan agar mencapai tingkat ketenangan yang optimal.
e. Supervisor Hubungan Publik (Pubic Relations Supervisor)
Supervisor ini bertugas dalam menumbuhkan dan mengembangkan
hubungan baik antara perusahaan dengan publiknya. Hubungan baik dengan public
ini ditujukan dalam rangka menanamkan pengertian, menumbuhkan motivasi dan
mendorong public untuk berpartisipasi dalam menciptakan iklim pendapat atau
opini yang menguntungkan perusahaan.
6. Manajer Pemasaran (Area Sales and Promotion Manager)
Manajer pemasaran memiliki tugas dan tanggung jawab dalam mengkoordinir distribusi produk ke daerah pemasaran, melakukan tugas penjualan dan permintaan produk, menyiapkan rencana penjualan dan permintaan produk, merencanakan dan membuat rancangan promosi, serta membuat rencana penjualan dan permintaan produk.
a. ASPS (Area Sales Promotion Supervisor)
6. Manajer Pemasaran (Area Sales and Promotion Manager)
Manajer pemasaran memiliki tugas dan tanggung jawab dalam mengkoordinir distribusi produk ke daerah pemasaran, melakukan tugas penjualan dan permintaan produk, menyiapkan rencana penjualan dan permintaan produk, merencanakan dan membuat rancangan promosi, serta membuat rencana penjualan dan permintaan produk.
a. ASPS (Area Sales Promotion Supervisor)
ASPS memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
1) Time Territorial Management (TTM) yaitu ASPS dapat mengelola area yang meliputi tanggung jawabnya sesuai wilayah, mengetahui berapa besar pasar yang ada dan menganalisa pasar potensial, mengetahui data mengenai jumlah populasi penduduk, pendapatan perkapita seperti berapa kecamatan di area tersebut, dll. serta mengelola sales person yang mencakup area tersebut.
2) Merchandising yaitu ASPS bertanggung jawab untuk brand building seperti menganalisa daerah-daerah tertentu apakah harus dipasang atau mengganti billboard, papan vinyl, spanduk, dll. yang bergambar produk Indofood. ASPS juga melakukan pemeriksaan produk-produk yang ada di toko-toko dan menarik produk yang kadaluarsa.
1) Time Territorial Management (TTM) yaitu ASPS dapat mengelola area yang meliputi tanggung jawabnya sesuai wilayah, mengetahui berapa besar pasar yang ada dan menganalisa pasar potensial, mengetahui data mengenai jumlah populasi penduduk, pendapatan perkapita seperti berapa kecamatan di area tersebut, dll. serta mengelola sales person yang mencakup area tersebut.
2) Merchandising yaitu ASPS bertanggung jawab untuk brand building seperti menganalisa daerah-daerah tertentu apakah harus dipasang atau mengganti billboard, papan vinyl, spanduk, dll. yang bergambar produk Indofood. ASPS juga melakukan pemeriksaan produk-produk yang ada di toko-toko dan menarik produk yang kadaluarsa.
3) Promotion, yaitu kegiatan yang meliputi Trade Promo (melakukan promosi ke
toko-toko dengan memberikan potongan harga), Consumer Promo (melakukan demo
icip-icip, jualan produk perpaket, heboh desa), dan Sponsorship (menjadi
sponsor dalam acara atau event-event tertentu).
4) Goodwill yaitu ASPS harus menjalin hubungan baik dengan distributor, toko-toko dan juga rekan bisnis.
7. Purchasing Office
Purchasing memiliki tugas dan wewenang dalam menetapkan dan memelihara prosedur pembelian untuk mengendalikan aktifitas pembelian, mengesahkan dokumen pembelian sebelum dokumen dikirim ke pemasok dan memilih serta mengevaluasi pemasok yang telah ditetapkan.
4) Goodwill yaitu ASPS harus menjalin hubungan baik dengan distributor, toko-toko dan juga rekan bisnis.
7. Purchasing Office
Purchasing memiliki tugas dan wewenang dalam menetapkan dan memelihara prosedur pembelian untuk mengendalikan aktifitas pembelian, mengesahkan dokumen pembelian sebelum dokumen dikirim ke pemasok dan memilih serta mengevaluasi pemasok yang telah ditetapkan.
ASPEK PEMASARAN
STRATEGI MANAJEMEN PADA ELEMEN MARKETING MIX (4P)
STRATEGI MANAJEMEN PADA ELEMEN MARKETING MIX (4P)
1). PRODUCT
Brand name yang digunakan adalah Indomie. Satu bungkus Indomie standard memiliki massa 85 gram, dan terdapat 2 sachet berisi 5 bumbu-bumbuan yang disertakan, yaitu kecap manis, saus sambal, minyak palm, bubuk perasa dan bawang goreng. Indomie juga tersedia dalam versi jumbo dengan massa 120 gram
Anonim, 2008). Indomie memiliki rasa yang sesuai dengan selera orang Indonesia. Indomie pun selalu berusaha memenuhi keinginan konsumen yang semakin banyak, terbukti dengan semakin bertambahnya variasi produk Indomie, mulai dari mie goreng, mie soup, mie regional (mie dengan variasi rasa sesuai dengan masakan tradisional daerah-daerah Indonesia), mie premium, serta mie jumbo.
2). PRICE
Indomie selain dapat dibeli perbungkus, dapat juga dibeli dengan paket 5 bungkus atau paket 1 kardus berisi 30 atau 40 indomie. Harga Indomie juga sangat murah dan terjangkau bagi semua kalangan masyarakat, di Indonesia, perbungkus indomie dihargai hanya sekitar Rp. 900,- ( Anonim, 2008).
3). PLACES
Group Distribusi Indofood memiliki jaringan distribusi terluas diIndonesia, menembus sampai hampir ke setiap sudut kepualuan. Jumlah titik stok (gudang) semakin diperbanyak secara agresif sejak tahun 2005, sehingga mampu menyediakan penetrasi yang lebih luas melalui rantai suplai dan penghantaran. Gudang stok ditempatkan pada area-area yang memiliki outlet retail yang banyak, termasuk pasar tradisional, sehingga setiap gudang dapat melayani masing-masing area geografis dalam waktu yang sesingkat mungkin (www.indofood.com). Di Yogyakarta agen-agen Indofood juga bekerjasama dalam menyediakan Indomie dengan warung-warung seperti Burjo (warung yang menyediakan bubur kacang hijau dan mie instan/mie goreng sebagai menu utama)
4). PROMOTION
Tagline : Indomie Seleraku
Iklan : billboard, iklan TV, sponsor acara
Event : Indomie menggelar ajang membuat lagu ”jingle” untuk pelajar SMA, acara tersebut berjudul Jingle Dare, yang berlangsung pada 24 April 2008.
Pembuatan Shop Sign (Spanduk Nama Burjo dengan tema Indomie untuk setiap Burjo di Yogyakarta)
Ditinjau dari aspek product life-cycle, Indomie saat ini berada pada posisimature, sudah stabil, memiliki brand equity yang sangat kuat sehingga dapat bertahan sebagai Top of Mind merek mie instan. Pada tahap ini Indomie tidak boleh lengah, dalam artian Indomie masih tetap harus mengadakan promosi untuk me-remind customer bahwa Indomie masih exsist, dan selalu berinovasi untuk merejuvenasi produk maupun strategi promosinya. Indomie sempat direbut pangsa pasarnya oleh Mie Sedaap (muncul tahun 2003) sehingga pangsa pasar Indomie menurun, meskipun masih tetap menguasai sebagian besar pasar. Sejak saat itu, menyadari bahwa Mie Sedaap merupakan pesaing yang cukup kuat, Indomie mulai “bangkit dari tidur panjangnya”, Indomie mulai gencar beriklan lagi. Indomie menggunakan endorser artis terkenal seperti 3 Diva, Gita Gutawa, maupun non artis seperti remaja/pelajar. Indomie semakin mengukuhkan bahwa dia masih menjadi mie instan nomor satu di Indonesia. Indomie juga mengadakan acara ”Indomie Jingle Dare” untuk para pelajar SMA yang bertujuan untuk lebih memodernisasi Jingle-nya. Hal ini dimaksudkan untuk lebih meningkatkan brand awareness remaja/pelajar mengenai produk Indomie. Indomie melihat remaja/pelajar sebagai customer masa depan, jadi sejak sekarang Indomie mulai memberikan semacam ”edukasi” mengenai Indomie.
Tentang strategi menghadapi persaingan, Indofood akan menerapkan strategi Mastering The Present, Pre-empting the Future. Strategi ini antara lain fokus kepada organic growth, memanfaatkan competitive advantage melalui scale, scope, span, dan speed. Selain itu akan menjalankan program cost efficiency and cost cutting. Di samping itu tetap melanjutkan segmentasi para konsumennya dengan memperkenalkan produk-produk dengan higher price and higher margin.
- DISTRIBUSI
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
Indofood Corporate Social Responsibility (CSR) program andalan dari komitmen untuk membantu anggota masyarakat yang lebih luas dan untuk membuat kontribusi yang optimal kepada masyarakat.
Selama tahun 2007 Indofood secara keseluruhan program dikembangkan dan dilaksanakan berdasarkan lima pilar dasar jangka panjang kami CSR filosofi:
• Membangun Human Capital
• Mempertahankan Kohesi Sosial
• Memperkuat Nilai Ekonomi
• Mendorong Good Governance
• Melindungi Lingkungan
ASPEK OPERASIONAL
STRATEGI KUNCI 3A
Keberhasilan Indomie terus bercokol di urutan teratas Top Brand adalah berkat konsistensi Indomie dalam menjalankan strategi kunci 3A:
a). Acceptability, yaitu rasa Indomie yang sudah bisa diterima di lidah konsumen (Product).
b). Avalaibility, produk Indomie mudah diperoleh dimana saja (Place)
c). Affordability, tercermin dari harga eceran Indomie yag terjangkau (Price)
ANALISIS SWOT
KEKUATAN
1. Keahlian dalam cita rasa Indonesia
2. Produksi rendah biaya
3. Jangkauan distribusi luas
4. Kecepatan dalam menjangkau konsumen
5. Brand yang sudah terkenal
KELEMAHAN
1. Terlalu banyak Brand yang dikeluarkan
2. Terlalu banyak inovasi rasa yang dibuat oleh Indofood
3. Permintaan pasar yang belum terpenuhi
PELUANG
1. Melakukan ekspansi ke luar negeri
2. Melakukan join dengan perusahaan yang memiliki produk yang sejenis
3. Melakukan diversifikasi terhadap produk lain
ANCAMAN
1. Ketatnya persaingan yang dilakukan pesaing dalam hal iklan maupun inovasi
2. Tidak fokus terhadap satu jenis produk
Produk yang Dihasilkan
STRATEGI KUNCI 3A
Keberhasilan Indomie terus bercokol di urutan teratas Top Brand adalah berkat konsistensi Indomie dalam menjalankan strategi kunci 3A:
a). Acceptability, yaitu rasa Indomie yang sudah bisa diterima di lidah konsumen (Product).
b). Avalaibility, produk Indomie mudah diperoleh dimana saja (Place)
c). Affordability, tercermin dari harga eceran Indomie yag terjangkau (Price)
ANALISIS SWOT
KEKUATAN
1. Keahlian dalam cita rasa Indonesia
2. Produksi rendah biaya
3. Jangkauan distribusi luas
4. Kecepatan dalam menjangkau konsumen
5. Brand yang sudah terkenal
KELEMAHAN
1. Terlalu banyak Brand yang dikeluarkan
2. Terlalu banyak inovasi rasa yang dibuat oleh Indofood
3. Permintaan pasar yang belum terpenuhi
PELUANG
1. Melakukan ekspansi ke luar negeri
2. Melakukan join dengan perusahaan yang memiliki produk yang sejenis
3. Melakukan diversifikasi terhadap produk lain
ANCAMAN
1. Ketatnya persaingan yang dilakukan pesaing dalam hal iklan maupun inovasi
2. Tidak fokus terhadap satu jenis produk
Produk yang Dihasilkan
ASPEK SUMBER DAYA MANUSIA
Indofood akan terus berjuang sepanjang tahun untuk lebih lanjut membina hubungan baik di semua tingkat staf dan manajemen untuk saling menguntungkan. Program pelatihan juga akan bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam rangka untuk membantu semua divisi dalam mempertahankan pangsa pasar dan keuntungan di pasar yang semakin kompetitif. Berbagai program pelatihan akan disajikan dalam setahun, sementara Program Pengembangan Manajerial akan diperluas ke dalam divisi-divisi lain dari perusahaan setelah peluncuran yang sukses di Memasak Minyak & Lemak dan Makanan Bumbu Divisi.
Indofood akan terus berjuang sepanjang tahun untuk lebih lanjut membina hubungan baik di semua tingkat staf dan manajemen untuk saling menguntungkan. Program pelatihan juga akan bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam rangka untuk membantu semua divisi dalam mempertahankan pangsa pasar dan keuntungan di pasar yang semakin kompetitif. Berbagai program pelatihan akan disajikan dalam setahun, sementara Program Pengembangan Manajerial akan diperluas ke dalam divisi-divisi lain dari perusahaan setelah peluncuran yang sukses di Memasak Minyak & Lemak dan Makanan Bumbu Divisi.
ANALISIS KONDISI KEUANGAN DARI TAHUN 2005-2008
1. ANALISIS LIKUIDITAS
Untuk hasil perhitungan keseluruhan rasio PT Indofood Sukses Makmur Tbk didapat angka persentase rasio yang cenderung stabil dan semakin membaik selama empat tahun terakhir. Seperti rasio likuiditas, untuk Cash Rasio didapat angka persentase yang semakin meningkat dari tahun 2005 terhadap tahun 2006 sebesar Rp.823.869. Lalu meningkat lagi sebesar Rp.2.748.250 pada tahun 2007. Untuk Current Ratio walaupun pada tahun 2008 terjadi penurunan sebesar Rp.266.843. Tetapi kemudian meningkat hingga Rp.823.869 dan Rp.2.748.250 pada tahun 2006 dan 2007. Berarti karena keempat ukuran rasio likuiditas baik Cash Ratio, Current Ratio dan Quick Ratio adalah meningkat atau positif, maka dapat disimpulkan bahwa likuiditas baik atau perusahaan memiliki kemampuan yang lebih dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya atau kewajiban yang sudah jatuh tempo.
Untuk hasil perhitungan keseluruhan rasio PT Indofood Sukses Makmur Tbk didapat angka persentase rasio yang cenderung stabil dan semakin membaik selama empat tahun terakhir. Seperti rasio likuiditas, untuk Cash Rasio didapat angka persentase yang semakin meningkat dari tahun 2005 terhadap tahun 2006 sebesar Rp.823.869. Lalu meningkat lagi sebesar Rp.2.748.250 pada tahun 2007. Untuk Current Ratio walaupun pada tahun 2008 terjadi penurunan sebesar Rp.266.843. Tetapi kemudian meningkat hingga Rp.823.869 dan Rp.2.748.250 pada tahun 2006 dan 2007. Berarti karena keempat ukuran rasio likuiditas baik Cash Ratio, Current Ratio dan Quick Ratio adalah meningkat atau positif, maka dapat disimpulkan bahwa likuiditas baik atau perusahaan memiliki kemampuan yang lebih dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya atau kewajiban yang sudah jatuh tempo.
2. ASPEK EFISIENSI
Dari aspek efisiensi ini, dapat diketahui dari nilai turn
over piutang usaha menunjukkan tingkat kecepatan perusahaan menagih kreditnya
yang diukur oleh lamanya piutang dagang ditagih atau “perputaran piutang usaha”
selama tahun tersebut. Semakin cepat perusahaan dapat menagih piutangnya, maka
semakin baik tingkat Average Collection Periodnya.
3. ASPEK LEVERAGE
Untuk Long Term Debt To Equity Ratio dan Total Debt To Total Capital Asset yang penurunannya bahkan mencapai Rp.116.863 ditahun 2006, lalu turun lagi sebesar Rp.194.903 ditahun 2007 untuk Long Term Debt To Equity Ratio dan sebesar Rp.1.607.053 pada tahun 2006, dan mengalami peningkatan sebesar Rp.576.708 pada tahun 2007 untuk Total Debt To Total Capital Asset. Berarti karena ketiga ukuran rasio leverage baik Debt To Equity Ratio, Long Term Debt To Equity Ratio dan Total Debt To Total Capital Asset adalah menurun atau negatif, maka dapat disimpulkan bahwa leverage baik atau membuktikan bahwa PT Indofood Sukses Makmur Tbk telah cukup baik dalam mengalola segala kewajiban yang dampaknya dapat mengambalikan kepercayaan kreditur dan investor terhadap perusahaan.
Untuk Long Term Debt To Equity Ratio dan Total Debt To Total Capital Asset yang penurunannya bahkan mencapai Rp.116.863 ditahun 2006, lalu turun lagi sebesar Rp.194.903 ditahun 2007 untuk Long Term Debt To Equity Ratio dan sebesar Rp.1.607.053 pada tahun 2006, dan mengalami peningkatan sebesar Rp.576.708 pada tahun 2007 untuk Total Debt To Total Capital Asset. Berarti karena ketiga ukuran rasio leverage baik Debt To Equity Ratio, Long Term Debt To Equity Ratio dan Total Debt To Total Capital Asset adalah menurun atau negatif, maka dapat disimpulkan bahwa leverage baik atau membuktikan bahwa PT Indofood Sukses Makmur Tbk telah cukup baik dalam mengalola segala kewajiban yang dampaknya dapat mengambalikan kepercayaan kreditur dan investor terhadap perusahaan.
4. ASPEK PROFITABILITAS
Ditahun 2006 rasio ROA semua meningkat antara sebesar 0,0455 sampai dengan lalu ditahun berikutnya terjadi penurunan pada rasio ROA sebesar 0,0031. Sedangkan untuk rasio ROE terjadi peningkatan sebesar 0,1207 pada tahun 2006 dan terjadi penurunan sebesar 0,0146 pada tahun berikutnya. Berarti karena ketiga ukuran rasio profitabilitas baik ROA dan ROE mengalami kanaikan dan penurunan yang stabil maka tidak membahayakan keuangan perusahaan.
Ditahun 2006 rasio ROA semua meningkat antara sebesar 0,0455 sampai dengan lalu ditahun berikutnya terjadi penurunan pada rasio ROA sebesar 0,0031. Sedangkan untuk rasio ROE terjadi peningkatan sebesar 0,1207 pada tahun 2006 dan terjadi penurunan sebesar 0,0146 pada tahun berikutnya. Berarti karena ketiga ukuran rasio profitabilitas baik ROA dan ROE mengalami kanaikan dan penurunan yang stabil maka tidak membahayakan keuangan perusahaan.
MENGANALISIS PERGERAKAN SAHAM DARI GRAFIK
Dari hasil grafik harga saham harian di atas, dapat diketahui bahwa nilai saham harian tertinggi pada closing price berada pada tingakat harga 5800, nilai terendah sebesar 3300 dan rerata sebesar 4225. Hal ini sangat dipengaruhi oleh keadaa pasar yang sangat mempengeruhi perilaku investor dalam pembelian saham pada perusahaan ini.
Keadaan tingkat harga saham ini juga dipengaruhi oleh beberapa faktor di dalam perusahaan terkait maupun faktor dari luar perusahaan. Sebud saja keadaan di dalam perusahaan seperti keadaan keuangan perusahaan, aspek liquiditas perusahaan, leverage, profitabilitas, dan efisiensi. Karena keadaan keempat aspek keuangan perusahaan di atas tergolong baik, maka para investor yang menanamkan saham di perusahaan ini tergolong banyak dan konsosten jumlahnya dari tiap periode.
Dari hasil grafik harga saham harian di atas, dapat diketahui bahwa nilai saham harian tertinggi pada closing price berada pada tingakat harga 5800, nilai terendah sebesar 3300 dan rerata sebesar 4225. Hal ini sangat dipengaruhi oleh keadaa pasar yang sangat mempengeruhi perilaku investor dalam pembelian saham pada perusahaan ini.
Keadaan tingkat harga saham ini juga dipengaruhi oleh beberapa faktor di dalam perusahaan terkait maupun faktor dari luar perusahaan. Sebud saja keadaan di dalam perusahaan seperti keadaan keuangan perusahaan, aspek liquiditas perusahaan, leverage, profitabilitas, dan efisiensi. Karena keadaan keempat aspek keuangan perusahaan di atas tergolong baik, maka para investor yang menanamkan saham di perusahaan ini tergolong banyak dan konsosten jumlahnya dari tiap periode.
KESIMPULAN
Dari hasil laporan yang telah kami susun maka kami dapat menyimpulkan bahwa PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR telah bertransformasi menjadi sebuah perusahaan Total Food Solutions dengan kegiatan operasional yang mencakup seluruh tahapan proses produksi makanan , mulai dari produksi dan pengolahan bahan baku hingga menjadi produk akhir yang tersedia di pasar.
Dari hasil laporan yang telah kami susun maka kami dapat menyimpulkan bahwa PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR telah bertransformasi menjadi sebuah perusahaan Total Food Solutions dengan kegiatan operasional yang mencakup seluruh tahapan proses produksi makanan , mulai dari produksi dan pengolahan bahan baku hingga menjadi produk akhir yang tersedia di pasar.
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar